TEMPO.CO, Jakarta - Firma riset pasar, Nester, menyatakan bahwa laju pertumbuhan tahunan pasar smart TV diprediksi bisa mencapai 8,5 persen selama periode 2017-2024. Laporan tersebut menjelaskan bahwa peningkatan daya beli masyarakat kelas menengah mempengaruhi pertumbuhan di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Baca juga: Samsung Bikin Smart TV yang Bisa Mimikri Seperti Bunglon
"Mengamati tren ini, Coocaa, merek global di bawah Skyworth RGB Electronic CO. berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi dan menjaga kualitas produk," ujar Manajer Umum Bisnis Skyworth Asia Tenggara dan Direktur Global Departemen E-Commerce Luar Negeri Rock Zhang, dalam keterangan tertulis yang didapat dari Coocaa TV, Kamis, 13 Desember 2018.
Menurut laporan yang terbit pada Oktober 2018 dengan judul 'Smart TV Market: Global Demand Analysis and Opportunity Outlook 2024' itu, pertumbuhan pasar smart TV dimotori oleh negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Sementara itu, di sisi lain, menurut laman, socialreport.com, penggunaan layanan internet dan live streaming akan melampaui televisi digital.
Baca juga: Merasakan Sensasi Smart TV Berteknologi QLED dan OLED
Artinya, memiliki smart TV adalah sesuatu yang penting bagi konsumen dengan keinginan mereka untuk terhubung ke dunia digital. Coocaa, kata Zhang, akan selalu menjaga kepercayaan konsumen dengan menyediakan perangkat yang berkualitas dan teknologi terbaik.
"Peningkatan tren dan permintaan ini, memotivasi kami untuk menawarkan smart TV yang terjangkau dan bisa menghubungkan mereka dengan dunia, serta memenuhi keinginan terhadap informasi dan hiburan terkini," kata Zhang. "Hal tersebut juga memacu kami untuk melayani lebih baik dan menjadi merek smart TV unggulan di Indonesia."
Baca juga: Keyboard Logitech K830 untuk Smart TV
Simak artikel menarik lainnya seputar Smart TV hanya di kanal Tekno Tempo.co.